Beberapa Bagian Negara Sudah Merealisasikan Teknologi Ini Untuk Peternakan |
Sementara itu sektor besar di bidang pertanian adalah Eropa karena memiliki setidaknya 11.6 juta hektar lahan atau setara dengan 28% lahan pertanian dunia. Tak heran bila teknologi pertanian di negara-negara yang disebutkan tadi lebih maju daripada Indonesia. BANDARQ
Salah satu teknologi pertanian dan peternakan yang cukup kontroversial namun terbukti bermanfaat adalah pemasangan kanula atau fistula di bagian perut sapi. Dengan teknologi yang diterapkan di Swiss ini, perut sapi dilubangi dan dipasang pipa tertentu, fungsinya adalah untuk menilai seberapa banyak nutrisi yang dikonsumsi dan kelancaran proses pencernaan sapi.
Lubang di bagian perut sapi ini mulai digalakkan pada tahun 1833, pada saat itu teknologi ini mendapatkan banyak kritikan. Karena lubang berdiameter sebesar 20 cm ini dianggap menyiksa
sapi dan dibiarkan terbuka sehingga ditakutkan akan menyebabkan infeksi.
Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya lubang di sisi tubuh sapi ini dipasang saat sang mamalia dalam keadaan terbius. Dan Diberikan waktu istirahat khusus bagi sapi setelah dipasangkan kanula di tubuhnya. Ditambah lagi para sapi yang mendapatkan perawatan ini akan diberi asupan makanan khusus yang berupa gandum dan rumput. AGEN DOMINO
Namun saat ini lubang-lubang di perut sapi tersebut dapat ditutup dan dibuka sehingga akan mengurangi risiko infeksi pada tubuh sapi. Dan setelah dilakukan penelitian terakhir, teknik ini justru meningkatkan usia harapan hidup sapi karena gizi dan nutrisi yang diberikan lebih seimbang setelah melalui pemeriksaan rutin. Kini hampir sebagian besar negara maju menjalankan teknologi ini. Kalau di Indonesia
kapan ya?
Komentar
Posting Komentar